Sunday, February 21, 2016

Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Semester 1

Bab 1
Sistem Reproduksi Manusia
A.   Pembelahan sel
Pembelahan sel terbagi menjadi 2, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis. Pada pembelahan mitosis terdiri atas 4 fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Pada pembelahan meiosis, terdapat 8 fase, yaitu profase 1, metafase 1, anafase 1, telofase 1, profase 2, metafase 2, anafase 2, dan telofase 2.

B.   Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia
1.    Organ Reproduksi pada Laki-laki
Organ reproduksi laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar adalah alat kelamin yang dapat dilihat langsung, sebaliknya juga dengan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar laki-laki adalah penis dan skrotum.
Alat kelamin dalam laki-laki adalah testis, saluran sperma, uretra, kelenjar reproduksi.
2.    Organ Reproduksi pada Perempuan
Alat kelamin perempuan yang terletak di luar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin.
Alat kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kelamin, dan vagina.

Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenesis dan  proses pembentukan sel telur disebut dengan oogenesis
Proses pembuahan terjadi di oviduk dan menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang hingga menjadi embrio atau janin yang kemudian akan tertanam di dalam uterus.
Gangguan dan penyakit yang mungkin terjadi pada sistem reproduksi, antara lain Sifilis, Gonore, Herpes Simplex Genitalis, AIDS, Trikomoniasis, Keputihan, Epididimitis, dan Klamidia.

Bab 2
Reproduksi Hewan dan Tumbuhan
1.    Reproduksi tumbuhan angiospermae ( tumbuhan biji tertutup )
Tumbuhan Angiospermae mengalami reproduksi aseksual dan reproduksi seksual.
Reproduksi aseksual dibagi menjadi reproduksi aseksual alami dan aseksual buatan.
Aseksual alami antara lain adalah  rhizoma, stolon, umbi lapis, umbi batang, dan kuncup adventif daun.
Aseksual buatan antara lain : cangkok, merunduk, enten, okulasi, dan setek.
Proses reproduksi seksual adalah polinasi – fertilisasi – penyebaran biji – perkecambahan.
Jenis penyerbukan berdasarkan perantaranya dapat digolongkan menjadi : anemogami, entomogami, ornitogami, kiropterogami, dan antropogami
Jenis penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari adalah autogamy, geitogamy, allogamy, dan hybridogamy.
Jenis penyebaran biji berdasarkan perantaranya dapat digolongkan menjadi : anemokori, hidrokori, zookori, dan antropokori.
Siklus hidup tumbuhan angiospermae dapat dilihat pada gambar di bawah ini

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqTlf6Pg4dCN89EryhLIFKs2j8NhceVH2U1DWi-o9tEvgLZ8dV5mWari39j_pqmf8p33ucrBWTUFWVOtvS-ImjEQuG6KWQSlVrh3_IUM2vgAtYvwgL7e99hYxlC4AJfDGy4g_pqortcFo/s1600/angiospermae.gif

2.    Reproduksi tumbuhan Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
tumbuhan Gymnospermae memiliki alat reproduksi seksual (generatif) yang disebut strobilus atau runjung.

Tumbuhan gymnospermae dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Contoh tumbuhan gymnospermae yang dapat bereproduksi secara aseksual adalah tumbuhan pakis haji dan pinus. Tumbuhan pakis haji bereproduksi menggunakan tunas yang disebut bulbil, sedangkan pinus menggunakan tunas akar.
Siklus hidup pada Gymnospermae terdiri atas dua tahapan, yaitu sporofit dan gametofit.

3.    Reproduksi Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Tumbuhan paku yang dapat kita jumpai berada pada tahap sporofit karena dapat menghasilkan spora.
Reproduksi aseksual pada tumbuhan paku dilakukan dengan rhizoma. Rhizoma dapat tumbuh ke segala arah dan membentuk koloni tumbuhan paku yang baru.

4.    Reproduksi Tumbuhan Lumut
Tumbuhan lumut mengalami reproduksi aseksual melalui kuncup atau gemmae dan melakukan fragmentasi. Fragmentasi terjadi ketika tumbuhan lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk menjadi individu baru.

5.    Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan
Antara lain adalah hidroponik, vertikultur, dan kultur jaringan.
Hidroponik merupakan cara penanaman tumbuhan dengan menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air dan tanpa menggunakan tanah.
Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman dengan cara membuat instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah tanaman.
Kultur jaringan adalah suatu metode perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil suatu bagian dari tanaman, seperti sel atau sekelompok sel, jaringan, atau organ.

1.    Reproduksi Aseksual pada Hewan
Reproduksi aseksual pada hewan dapat dilakukan dengan fragmentasi, membentuk tunas, partenogenesis.

2.    Reproduksi Seksual pada Hewan
Fertilisasi pada hewan dibagi menjadi 2 yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya hewan yang bereproduksi secara seksual dibagi menjadi tiga jenis yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar.

3.    Siklus Hidup Hewan
Perubahan bentuk tubuh tiap tahap pertumbuhan dan perkembangan biasanya dikenal dengan istilah metamorphosis. Metamorfosis dibagi menjadi metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

4.    Teknologi Reproduksi pada Hewan
Adalah melalui kawin suntik atau inseminasi buatan.

Hewan dan tumbuhan terjaga kelangsungan hidupnya selain melalui reproduksi juga melalui peristiwa adaptasi dan seleksi alam.

Bab 3
Kependudukan dan Lingkungan
A.   Dinamika Penduduk
Perubahan jumlah penduduk dari waktu ke waktu disebut dengan dinamika penduduk. Dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

B.   Dampak Peningkatan Jumlah Penduduk terhadap Masalah Lingkungan
1.    Penurunan kualitas lingkungan akibat sampah/ limbah
2.    Berkurangnya ketersediaan air bersih
3.    Berkurangnya ketersediaan udara bersih
4.    Berkurangnya ketersediaan ruang dan lahan pertanian
Semakin banyak jumlah penduduk, maka resiko terjadinya pencemaran semakin tinggi.
Semakin banyak jumlah penduduk, maka jumlah air yang dibutuhkan semakin banyak.
Semakin banyak jumlah penduduk, maka ketersediaan udara bersih semakin berkurang.
Semakin banyak jumlah penduduk, maka ketersediaan ruang dan lahan pertanian semakin sedikit.
Ciri-ciri air tercemar adalah adanya endapan atau bahan terlarut, adanya perubahan suhu, pH, warna, bau, dan rasa air.


Bab 4
Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk Hidup

Setiap benda dan makhluk hidup tersusun oleh molekul-molekul. Molekul ini tersusun atas partikel yang lebih kecil yaitu atom.

Atom tersusun atas partikel subatom yaitu proton yang memiliki muatan positif, elektron yang memiliki muatan negatif, dan neutron yang tidak bermuatan.

Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi atau benda yang berbeda juga dapat disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu.

Ada beberapa teori perkembangan atom, yaitu teori Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan teori atom modern.

Partikel subatom, misalnya elektron banyak digunakan dalam berbagai bidang, misalnya dalam mikrokskop elektron dan sinar-X.

Setiap atom memiliki nomor atom dan nomor massa. Nomor atom menunjukkan jumlah proton, sedangkan nomor massa menunjukkan penjumlahan proton dan neutron.

Molekul dan atom yang menerima atau melepas elektron menjadi bermuatan dan membentuk ion.

Proses pembentukan ion itu disebut ionisasi. Ion yang bermuatan positif disebut kation. Sedangkan ion yang bermuatan negatif secara umum disebut anion. Gaya tarik-menarik antara kation dan anion dalam senyawa tersebut disebut ikatan ionik.

Pembentukan ikatan kimia melalui penggunaan bersama elektron antardua atom disebut dengan ikatan kovalen.

Susunan elektron di dalam suatu atom disebut dengan konfigurasi elektron.

Tingkat energi dalam suatu atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1 yang dapat ditempati oleh 2 elektron, L untuk n=2 yang dapat ditempati oleh 8 elektron, M untuk n=3 yang dapat ditempati oleh 18 elektron dan seterusnya.

Uji nyala dapat digunakan untuk mengetahui kandungan beberapa unsur dalam suatu senyawa secara sederhana.

Intan dan grafit tersusun dari atom yang sama yaitu atom karbon (C), namun membentuk struktur dari jenis ikatan yang berbeda sehingga dapat dihasilkan karakteristik yang berbeda. Pada intan masing-masing atom karbon (C) mengikat empat atom karbon (C) lainnya dengan ikatan kovalen membentuk struktur tetrahedral.

Ada beberapa jenis plastik didasarkan pada bahan penyusunnya, yaitu plastik PETE, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS, dan jenis lain.

Masing-masing jenis plastik memiliki karakteristik yang berbeda sehigga pemanfaatannya juga perlu memperhatikan karakteristik dari jenis plastik tersebut.

Ada banyak jenis logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya baja, stainless steel, galvalum, perunggu, dan kuningan.

Suatu logam dapat dipadukan dengan logam yang lain sehingga dapat diperoleh sifat yang baru.

Tulang tersusun atas bagian yang hidup yaitu sel-sel tulang (osteosit) dan bagian tak hidup. Zat organik penyusun tulang antara lain yaitu kolagen, proteinpolisakarida, dan glikoaminoglikan. Zat anorganik penyusun tulang yaitu senyawa hidroksiapetit
.

Bab 5
Kelistrikan dan Teknologi Listrik di Lingkungan

Listrik statis terjadi akibat adanya perbedaan muatan listrik. Muatan listrik sejenis (positif dengan positif atau negatif dengan negatif) bersifat tolak menolak. Muatan listrik yang berbeda (positif dengan negatif) bersifat tarik menarik. Besarnya gaya tolak atau gaya tarik kedua muatan listrik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan hukum Coulomb.

Medan listrik adalah daerah yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik suatu muatan listrik.

Potensial listrik merupakan usaha yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari satu titik ke titik lainnya yang jauhnya tak terhingga (jarak tidak berpengaruh).

Muatan listrik negatif terdapat di dalam sel saraf dan muatan listrik positif terdapat pada bagian luar sel saraf. Sel saraf dapat menghantarkan rangsang karena adanya muatan yang tarik menarik. Tarik-menarik muatan listrik pada saraf terjadi bila terdapat rangsangan dari neurotransmitter.

Berdasarkan kemampuan bahan untuk menghantarkan arus listrik, bahan digolongkan menjadi konduktor, semikonduktor, dan isolator.

Besar hambatan listrik suatu kawat dipengaruhi oleh hambat jenis kawat, panjang kawat, dan luas penampang kawat.

Hewan tertentu dapat menghasilkan listrik, misalnya ikan belalai gajah, ikan pari elektrik, hiu kepala martil, echidnas, belut listrik, lele elektrik.

Arus litrik mengalir karena adanya perbedaan potensial listrik

Rangkaian listrik terdiri 2 jenis, yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Energi listrik dapat dirubah menjadi energi lain, misalnya kipas angin yang mampu merubah energi listrik menjadi energi gerak. Sebaliknya, energi lain dapat diubah menjadi energi gerak, misalnya energi kimia pada akumulator (accu) dapat dirubah menjadi energi listrik

Sumber energi listrik alternatif diperoleh dari sumber energi yang berlimpah di alam, misalnya berasal dari energi matahari, energi angin, energi air, bioenergi, dan nuklir.

No comments:

Post a Comment