Teks
Eksemplum
Teks eksemplum pada dasarnya merupakan
jenis teks rekaan yang berisi insiden yang menurut partisipannya tidak perlu
terjadi. Secara pribadi, partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi,
tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa.
Insiden yang terjadi dijadikan bahan
untuk menarik suatu kesimpulan tentang nilai-nilai atau pelajaran oleh pembaca.
Teks eksemplum intinya tidak terletak pada cerita yang ada dalam teks, tetapi
terdapat pada nilai atau pelajaran yang ingin disampaikan melalui ilustrasi
cerita yang disampaikan.
Teks eksemplum pada dasarnya mempunyai
struktur : abstrak,orientasi,insiden,interpretasi,dan koda/amanat.
Dalam penyusunan teks eksemplum,
terdapat cirri-ciri kebahasaan, antara lain berupa penggunaan kalimat kompleks,
kata rujukan, dan kata hubung atau konjungsi.
Fitur bahasa pada teks eksemplum pada
dasarnya sebagai berikut :
a. Menggunakan
bahasa naratif
b. Menunjukkan
urutan peristiwa yang jelas
c. Menghadirkan
diri penulis (kita/kami,aku) yang ada dalam interpretasi dan koda.
d. Teks
ini biasanya menggunakan proses material dan tindakan untuk mengeksplorasi
insiden.
e. Menggunakan
proses relasional untuk mengeksplorasi penilaian
f. Menggunakan
referensi teks dan hubungan leksikal untuk menunjuk pada nilai-nilai yang
disarankan oleh peristiwa.
Telaah
terhadap teks eksemplum bisa dilakukan terhadap struktur isi maupun dari segi
bahasa.
Teks Tanggapan Kritis
Teks
tanggapan kritis merupakan jenis teks yang digunakan untuk meringkas,
menganalisis, dan menanggapi teks, teks karya seni atau pertunjukkan. Teks ini
dapat berupa respon pribadi atau review.
Didalam
teks tanggapan kritis terdapat penilaian berupa kritikan dan pujian.
Struktur
teks tanggapan kritis meliputi resume, deskripsi kelebihan/kekurangan, dan
judgement (penilaian).
Unsure
kebahasaan yang terdapat dalam teks tanggapan kritis, diantaranya kalimat
simpleks, kalimat kompleks, konjungsi, rujukan kata, dan pilihan kata.
Langkah-langkah
untuk menyusun teks tanggapan kritis terhadap pertunjukkan atau karya seni,
yaitu :
a. Menentukan
tema ;
b.
Menentukan aspek-aspek yang akan dijelaskan
melalui pengamatan ;
c.
Membuat kerangka karangan ;
d. Mengembangkan
kerangka menjadi teks utuh.
Langkah-langkah
menyusun teks tanggapan kritis terhadap karya sastra sebagai berikut :
a. Membaca
karya satra yang akan dikritik atau ditanggapi ;
b.
Membuat sinopsis cerita ;
c.
Memahami dan menganalisis struktur karya
sastra tersebut ;
d.
Mengemukakan pendapat/gagasan pribadi
terhadap isi dan bentuk karya sastra tersebut ;
e.
Merumuskan paparan atau harapan ;
f. Mengoreksi
kembali teks tanggapan sesuai struktur yang tepat.
Menyunting
teks berarti menyiapkan naskah agar siap terbit dengan memerhatikan segi
sistematika penyajian,isi,dan bahasa. Penyajian naskah ini meliputi
ejaan,diksi, dan struktur kalimat.
Teks
tanggapan kritis yang dibaca dan ditulis dapat diungkapkan maknanya secara
mendalam melalui teknik membaca kritis
Langkah-langkah
meringkas teks tanggapan kritis, yaitu :
a. Membaca
teks tanggapan kritis dengan seksama ;
b.
Mengidentifikasi inti sari teks tanggapan
kritis yang sudah dibaca ;
c. Menyusun
teks tanggapan kritis dalam bentuk ringkasan.
No comments:
Post a Comment