Sunday, February 7, 2016

Ringkasan Materi Agama Katolik Kelas 9 Semester 1

1. Allah Berkehendak Menyelamatkan Manusia


*Keselamatan dalam Kitab Suci
Di dalam Alkitab mengandung makna yang sangat luas, bahkan Paulus mengungkapkan kasih. Salah satu kerinduan setiap manusia yang paling dalam adalah keselamatan dalam hidupnya. Bagi orang beriman, kerinduan untuk keselamatan berdasarkan iman akan Allah sebagai sumber keselamatan yang pertama dan utama.
Keselamatan sudah pasti didalam diri Yesus Kristus,tetapi kadang-kadang manusia bingung dengan cara apa, untuk meraih keselamatan itu. Anak-anak Tuhan bahkan hamba Tuhan sekalipun masih berpikir bahwa keselamatan diraih dengan berbagai-bagai perbuatan baik, dengan kesetiaan melayani, dengan rajin ke gereja dan masih banyak alasan lain. Menurut Paulus : " Sebab kasih karunia, kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri" (Ef 2:8-9).
Tanda kasih Allah adalah keselamatan dalam Kristus itu lebar,panjang, lebar, dan tingginya melebihi apapun juga di dunia ini. (Efesus 3:18). Jadi keselamatan tidak dibatasi hanya penebusan dan pengampunan dosa saja, tetapi secara lengkap mengandung 4 arti penting, sebagai berikut :

1. Diselamatkan dari dosa dan perbudakan (Roma 10:1 dan Kisah Rasul 7:25)   
Dosa sudah merasuk dan memperbudak manusia, tetapi dalam Yesus, kita dibebaskan-Nya.  
    
2. Diselamatkan dari kehancuran dan penghinaan ( Ibrani 10:1)
Upah dosa seperti ini akan dibebaskan dari tanggungan kita.

3. Diselamatkan dari tubuh yang menderita atau sakit. (Kisah Rasul 3:6, 4:10)
Yesus berjanji bahwa Dia datang untuk memberi hidup dalam kelimpahan, dan bilur-Nya akan menyembuhkan serta membuat kita sehat berlimpah-limpah.

4. Diselamatkan dari segala kutuk dan maut, serta diselamatkan sampai dengan akhirnya. (Roma 13:11)

Orang percaya yang sudah menerima Kristus telah ,sedang, dan akan diselamatkan. Bagi yang belum menerima keselamatan, terimalah Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan. Bagi yang belum menerima keselamatan dalam arti yang sesungguhnya seperti 4 arti keselamatan diatas, maka : mintalah, beriman, dan bersyukurlah.

Beberapa pandangan tentang sumber keselamatan misalnya sebagai berikut :

 Keselamatan bersumber pada barang duniawi. Orang yang memiliki anggapan seperti ini akan berusaha sekuat tenaga untuk mengumpulkan harta benda dengan menghalalkan berbagai cara, bahkan dengan cara menentang kehendak Allah. 
Keselamatan bersumber dari kekuatan gaib. Misalnya penggunaan jimat, benda keramat/pusaka, santet dan sebagainya. Kekuatan gaib ini dianggap mampu menjauhi mala petaka, memberikan rasa aman dan memberikan jaminan keselamatan hidup.
Iptek sebagai sumber keselamatan
Kemajuan iptek khususnya bidang kedokteran dewasa ini telah mampu membuat peralatan yang dapat memperpanjang hidup. Bahkan manusia mampu menciptakan makhluk hidup tanpa melalui hubungan seksual.


2. Arti dan Hakikat Agama


Bagi WNI, semua warga harus memilih dan memeluk salah satu agama yang disahkan oleh pemerintah. Kebebasan memilih dan menjalankan ajaran agama dijamin oleh 2 dasar hukum yang kuat yaitu:
1. UUD 1945 pasal 29
2. Piagam PBB
Ada beragam definisi tentang agama. Agama berasal dari bahasa Sansekerta a (tidak) - gam (pergi) - dan a (akhiran). Kalau berbicara tentang agama,pasti berbicara tentang hal yang sangat prinsip atau mendasar, sangat fundamental, apa yang diajarkan dalam agama tidak pergi atau tidak berubah dari yang diajarkan oleh atau sejak agama itu lahir/berdiri.
Contoh ajaran agama yang tidak pergi :
1.     Tuhan itu Maha Esa
2.     Tuhan pencipta segala sesuatu
3.     Juru selamat yaitu Yesus Kristus
4.     Ajaran Yesus ialah cinta kasih.

Walaupun tidak mungkin memberi sesuatu arti umum tentang agama, terdapat sejumlah gejala/unsur yang pada umumnya terdapat pada setiap agama. Ada 5 unsur, yaitu :
1.     Adanya jemaat/umat
2.     Adanya tradisi atau ajaran turun temurun
3.     Ada peribadatan
4.     Tempat ibadah
5.     Tugas ibadah

Alasan manusia beragama antara lain misalnya :
1.     Menemukan jawaban atas persoalan hidup
2.     Mencari perlindungan 
3.     Sebagai pedoman dalam menemukan tindakan yang baik
4.     Memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik.

Dasar beragama yang jadi dasar paling penting dalam memilih agama adalah keyakinan, kepercayaan, iman pribadi tanpa tekanan ataupun pemaksaan dari siapapun, prinsipnya adalah kebebasan.


3. Beriman Kristiani

Allah yang kita imani adalah Allah yang Esa yang senantiasa berusaha untuk menyelamatkan umat manusia tanpa kecuali (Matius 5:43-48). Kehendak-Nya itu senantiasa dinyatakan tanpa henti (Wahyu) kepada manusia melalui berbagai macam cara dan berbagai macam kesempatan. Pernyataan diri Allah menuntut tanggapan dan jawaban dari pihak manusia (iman).

 Yesus Kristus Dasar Iman Kristiani
"Kalau Allah itu satu, mengapa ada banyak agama dengan ajaran yang berbeda-beda? Bahkan seringkali menimbulkan konflik dan perpecahan ?"
Pewahyuan diri Allah sudah dimulai sejak dahulu kala dengan berbagai macam cara dan berbagai macam kesempatan, Allah senantiasa memperkenalkan diri kepada manusia.
Pewahyuan diri Allah ditanggapi oleh manusia secara beragam sehingga mengakibatkan kekhasan dan keragaman dalam agama dan ajaran iman dalam setiap agama.
Kekhasan dan keragaman itu disebabkan oleh adanya kemampuan akal budi setiap orang berbeda, baik sebagai individu maupun kelompok.
Selain itu, karena Allah adalah Esa (satu-satunya, super Maha) maka pengenalan manusia akan Allah juga tidak semuanya utuh, tetap ada sisi misteri. contohnya terdapat dalam kisah "Gajah dan Orang Buta" serta dalam kisah "Santo Agustinus".

Allah Mewahyukan Diri Secara Bertahap.
Perbedaan antara agama tradisional dan agama besar ada pada 2 hal, yaitu ajarannya dan ruang lingkupnya. Umat kristiani mengimani bahwa sejarah pewahyuan Allah dimulai dengan panggilan Abraham (Kejadian 12:1-4). Sejak Abraham, Allah terus memperkenalkan diri-Nya melalui utusan-utusan-Nya (Musa dan para nabi, para raja-Perjanjian Lama). Dan akhirnya Pewahyuan Allah mencapai Puncak-Nya dalam diri Yesus Kristus (Allah yang menjelma menjadi manusia - Ibrani 1:1-4).
Maka, bagi umat Kristiani, Yesus Kristus menjadi tanda agung pewahyuan Allah. Dalam dan melalui Yesus, Allah memperkenalkan diri secara paling sempurna.

Yesus Kristus Tanda Agung Pewahyuan Allah
Setelah berulang kali dan dengan berbagai cara, Allah bersabda dengan perantaraan berbagai cara, Allah bersabda dengan perantaraan para nabi "akhirnya pada jaman sekarang Ia bersabda kepada kita dalam Putera" (Ibr 1:1-2). Sebab Ia mengutus Putera-Nya yakni Sabda kekal yang menyinari semua orang supaya tinggal di tengah umat manusia dan menceritakan kepada mereka hidup Allah yang terdalam (Yohanes 1:1-18).

Yesus Kristus Sumber Iman Kristiani
Pribadi Yesus Kristus merupakan pusat iman Kristiani. Kekhasan iman Kristiani tidak hanya mengimani Yesus sebagai nabi utusan Allah tetapi Yesus sebagai Allah yang hadir dan hidup, meraja di dalam hati setiap umat beriman Kristiani. Ia adalah Allah yang hidup yang senantiasa menyertai (Imanuel) dan bukan hanya khayalan belaka.

Lalu, apa artinya beriman Kristiani ?
Orang Kristiani sejati adalah orang yang hidup dan tindakannya diwarnai dan dimotivasi oleh iman Kristianinya, bukan oleh sekedar alasan keagamaan yang cenderung lahiriah. Banyak orang Kristiani yang mengaku menjadi murid Kristus, namun tindakannya jauh berbeda dari apa yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ada orang yang cepat merasa tersinggung jika simbol-simbol keagamaan dipertanyakan oleh pihak lain. Bahkan ada yang menyediakan diri untuk menghancurkan semua pihak yang telah dipandang menghina agamanya dengan alasan membela Allah dan agamanya. Orang-orang semacam ini memang orang Kristiani tetapi bukanlah orang yang beriman Kristiani.
"Tetapi tidak diselamatkan, orang yang meskipun termasuk anggota Gereja namun tidak bertambah dalam cinta kasih. Jadi, yang dengan badan memang berada dalam pengakuan Gereja, tetapi tidak dengan hatinya" (GS 14).  Beriman tidak hanya sekedar tahu dan percaya, tetapi berani melakukan apa yang diketahuinya dan dipercayainya. "Bukan setiap orang yang berseru kepadaku : Tuhan,Tuhan ! Akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan Dia yang melakukan kehendak bapa-Ku yang di surga" (Matius 7:21).

4. Hak dan Kewajiban sebagai Anggota Gereja


A. Arti Warga Masyarakat
Menurut ilmu sosiologi, masyarakat adalah keseluruhan yang konkrit historis dari segala hubungan timbal balik antara manusia dan macam-macam kelompok.
Masyarakat tersusun menurut macam-macam kelompok, organisasi, dan anggota sebagaimana status dan peranan yang berbeda-beda sehingga hidup bermasyarakat harus diatur secara aktif dan adil.
Menurut KBBI, masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan terikat oleh kebudayaan tertentu.

11.Hak Warga Negara
         Berbagai macam hak-hak warga negara menurut UUD 1945 :
1    1   Hak untuk hidup
2   Hak memilih (aktif) dan dipilih (pasif)
3   Kebebasan memeluk dan beribadat menurut agama dan keyakinan
4   Hak untuk mendapat perlakuan dan perlindungan yang sama dalam Hukum & Pemerintahan
5   Mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak
  Hak untuk mendapatkan rasa aman
7   Ikut serta dalam usaha pembelaan negara
8   Hak untuk mendapatkan pendidikan dan hak untuk mengeluarkan pendapat

  2.  Kewajiban sebagai Anggota Masyarakat
1.     Memelihara keamanan
2.     Menjaga ketertiban umum
3.     Mengupayakan keselamatan
4.     Memelihara kebersamaan dan kerukunan demi keharmonisan hidup bersama
5.     Membayar pajak
6.     Menjunjung hukum dan pemerintahan
7.     Setia membela Negara
8.     Menghormati dan memajukan kebudayaan nasional
9.     Memberikan suara dalam Pemilu  

3.   Ajaran Kitab Suci
Dalam Injil Matius 17:24-27, Tuhan Yesus mengajarkan agar setiap warga negara membayar pajak kepada kaisar sebagai wujud tanggung jawabnya sebagai warga negara. Tuhan Yesus juga mengajarkan bahwa melaksanakan kewajiban sebagai warga negara merupakan perwujudan iman kepada Allah. (Mat 22 : 15-22)
Hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang sehingga akan tampak kesejahteraan bersama sebab apabila hak yang diutamakan maka seseorang hanya menuntut hal-hal yang harus mereka terima dari masyarakat, namun apabila kewajiban yang diutamakan serta berlebihan maka orang akan hidup secara sosial yang berlebihan dan melupakan diri sendiri.

4. Ajaran Tradisi Gereja
Menurut ensiklik Gaudium et Spes art.22 disebutkan bahwa "pertumbuhan pribadi manusia dan perkembangan masyarakat saling tergantung." 
Selain itu dalam Gaudium et Spes art.1 disebut pula bahwa "kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan para murid Kristus juga."

B. Para Pemimpin Masyarakat
Tidak semua pemimpin dapat melayani anggota kelompoknya sebab kepemimpinan yang melayani anggota itulah yang sangat diharapkan.Banyak orang pintar tidak menjamin akan dapat menyelesaikan permasalahan. Contoh : korupsi.
Yang diperlukan untuk mengatasi multidimensi adalah etika dan moralitas pemimpin.
Berbagai macam pengertian pemimpin dan penggolongannya :
1. Pemimpin Ideal adalah pemimpin yang mempunyai pemikiran cerdas, bertindak bijaksana, tidak memihak, mengutamakan kepentingan umum.
2.Pemimpin menurut Ki Hajar Dewantara. Pemimpin selalu tut wuri handayani. Ia perlu inisiatif untuk menggerakkan dan mendukung anak buahnya.
3.Pemimpin yang baik menurut Tuhan Yesus adalah orang yang rela berkorban demi kepentingan banyak orang sebagaimana disampaikan oleh Yesus dalamYoh 10 : 1-18 yang maknanya adalah gembala yang baik akan mengenal domba-dombanya.
4.Pemimpin palsu atau pemimpin gadungan adalah pemimpin yang lari ketika masyarakat dalam kesulitan dan membutuhkannya.
5.Pemimpin yang baik akan mengenal dan dikenali oleh rakyat/anak buahnya, sehingga ia akan mengetahui anak buahnya, maka pemimpin yang seperti ini akan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan anak buahnya/rakyatnya.
6.Pemimpin menurut Tuhan Yesus adalah pemimpin yang menjadi abdi/pelayan banyak orang, melaksanakan hal-hal yang dibutuhkan dan diharapkan banyak orang.

C. Kebebasan yang Bertanggung Jawab
Setiap orang Kristen harus memiliki sikap sportif dan positif terhadap sesama warga, memiliki kasih kepada sesama dan hormat kepada pemimpin.
Kebebasan yang bertanggung jawab adalah kebebasan untuk melakukan yang bermanfaat bagi orang sesuai kemampuan sendiri, dan bukan untuk mengganggu orang.

5. Bangsa Israel Memasuki Tanah Terjanji


Semua manusia adalah saudara. Maka harus saling menghormati, menerima,dll.
Dalam Kej 1:26-28 dikatakan manusia sebagai citra Allah, karena manusia memiliki martabat, mengenal diri sendiri dan menjadi tuan atas diri sendiri,dll.
Kemampuan dasar manusia yang membedakannya dengan makhluk lain adalah akal budi, kebebasan, dan hati nurani.
Dalam Gaudium et Spes art 12 : sebagai citra-Nya, manusia sangat dikasihi Allah.
Contoh perendahan martabat manusia adalah melihat orang hanya berdasarkan siapa dan orang tersebut, adanya perbudakan, penculikan,dll. Penyebab dari perendahan martabat manusia adalah karena tidak ada penghargaan terhadap hidup, keegoisan manusia, dan lain sebagainya.
Manusia adalah citra Allah yang memiliki kedudukan yang paling luhur di antara makhluk lainnya. (Kej 1:26-27).
Keluhuran manusia tidak hanya karena dibekali akal budi, hati nurani, dan kebebasan oleh Allah, melainkan "segala sesuatu di dunia ini diarahkan kepada manusia sebagai pusat dan puncaknya" (Gaudium et Spes art.12). Yesus menjunjung tinggi martabat  manusia:
1.Yesus dilahirkan di kandang yang sederhana : Manusia harus dihormati bukan karena status sosialnya, namun keluhuran keberadaannya sebagai manusia.
2.Yesus membela perempuan yang berzinah : Manusia harus diperlakukan sesuai dengan martabatnya yang memiliki kesempatan bertobat dan berkembang.
3.Yesus menerima Zakheus apa adanya : contoh manusia memperlakukan sesamanya.

Contoh tokoh-tokoh yang memperjuangkan martabat manusia adalah Mahatma Gandhi dan Ibu Theresa dari Calcuta, dan  Rm.Mangunwijaya.

*Menghormati dan Meluhurkan Martabat Manusia
1. Menghargai hidup pribadi
Tubuh yang kita miliki adalah anugerah Allah. Oleh karena itu, setiap orang wajib memelihara dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya.

2. Bekerja sama dan Berjuang bersama Orang lain
Memperjuangkan keluhuran martabat manusia berarti mengupayakan agar manusia bisa hidup secara manusiawi sebagai citra Allah. Membiarkan sesama hidup dalam kemiskinan, kelaparan,dll sama saja dengan melawan kehendak Allah.


No comments:

Post a Comment